EVALUASI PEMBELAJARAN
Hakikat Evaluasi Pembelajaran
Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran pada dasarnya tidak hanya menilai hasil belajar tetapi juga proses-proses yang dilalui pendidik dan peserta dalam keseluruhan proses pemebelajaran. Evaluasi pemebelajaran merupakan suatu proses untuk mendapatkan hasil pemebelajaran dan infomasi yang diperlukan dalam menentukan sejauh mana dan bagaimana pemebelajaran yang telah terlksana agar dapat membuat penilaian dan perbaikan yang dibutuhkan untuk memaksimalkan hasilnya. Istilah evalusi pemebelajaran sering disamaartikan dengan ujian conohnya seperti ulangan harian, ujian sekolah, penilaian akhir semester. Meskipun saling berkaitan tetapi belum mencakup keseluruhan makna yang sebenarnya. Ujian atau tes yang dilakukan hanyalah salah satu proses yang dapat ditempuh untuk menjalankan proses evaluasi.
Ada hal yang saling berkaitan dalam kegiatan evaluasi atau terminology yang biasa digunakan dalam evaluasi dan pengukuran, meluputi: tes, pengukuran (measurement), penilaian (assesment), dan evaluasi menurut Mohrens (1984 dalam Asrul dkk, 2015:3)..
Tes
Merupakan istilah yang paling sempit pengertiannya dari keempat istilah lainnya, yaitu membuat dan mengjukan sejumlah pertanyaan yang harus dijawab. Sebagai hasil jawabannya diperoleh sebuah ukuran (nilai angka) dari seseorang.
Pengukuran (measurement)
Memiliki pengertian yang lebih luas, yaitu dengan menggunakan observasi skala rating atau alat lain yang membuat kita dapat memperoleh informasi dalam bentuk kuantitas. Juga berarti pengukuran dengan berdasarkan pada skor yang diperoleh.
Penilaian (assesment)
Digunakan untuk memberikan diagnose terhadap problema seseorang. Dalam pengertian adalah sinonim dengan evaluasi. Namun yang perluditekankan disini bahwa yang dapat dinilai atau dievaluasi adalah karakter dari seseorang, termasuk kemampuan akademik, kejujuran, kemampuan untuk mengejar dan sebagainya.
Evaluasi
Yaitu proses penggambaran dan peneyempurnaan informasi yang berguna untuk menetapkan alternative. Evaluasi bisa mencakup arti tes dan pengukuran dan bisa juga berarti di luar keduanya. Hasil evaluasi bisa memeberi keputusan yang professional. Seseorang dapat mengevaluasi baik dengan kuantitatif maupun kualitatif.
Selain suatu proses untuk melihat kinerja pemebelajaran , evaluasi juga berfungsi sebagai pemebuat keputusan. Proses evaluasi bukan sekedar mengukur sejauh mana tujuan tercapai, tetapi digunakan untuk membuat keputusan ( Cornbach dan Stufflebeam dalam Arikunto, 2016:3). Sejalan dengan pengertian evaluasi, Arifin (2013:5) mengemukakan bahwa pada hakikatnya evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) daripada sesuatu berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu dalam rangka mengambil suatu keputusan.
Kedudukam Evaluasi dalam Pembelajaran
Kata dasar dari “pembelajaran” adalah “belajar”. Pembelajaran memiliki makna suatu proses yang dilakukan oleh peserta didik dengan pendidik serta sumber belajar pada suatu lingkungan belajar sehingga dapat belajar dengan baik. Sedangkan belajar adalah sutu proses untukmemperoleh pengetahuan, memperbaiki prilaku sikap, serta perubahan tingkah laku karena interaksi individu dengan lingkungan dan pengalaman. Dalam arti luas pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan sistemik, yang bersifat interaktif dan komunikatif anatara pendidik dengan peserta didik, sumber belajar dengan lingkungan untuk menciptakan suatu kondisi yang memungkinkan terjadinya tndakan belajar pesrta didik baik di kelas maupun di luar kelas, dihadiri pendidik secara fisik atau tidak untuk menguasai kompetensi yang telah ditentukan (Zainal, 2016:10).
Merujuk pada undang-undang Republik Indonesia nomor 202 tahun 2003 tentang sitem pendidikan nasional pasal 57 ayat 1 yang menyatakan bahwa “evaluasi dilakukan dalam rangka penegndalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak berkepentingan, diantaranya terhadap peserta didik, lembaga dan program pendidikan”. Sehingga kedudukan evaluais pemebelajaran mencakup seluruh komponen pendidikan dan didalamnya terdap tiga komponen yaitu: memeberikan pertimbangan, nilai dan juga arti.
Berdasarkan rumusan di atas ada bebrapa hal yang perlu dijelaskan lebih lanjut yaitu:
Pemebelajaran adalah suatu program. Ciri suatu program adalah sistematik, sistemik, dan terancana.
Setelah pemebelajaran berproses, tentu pendidik perlu mengetahui keefektifan dan efisiensi semua komponen yang ada dalam proses pemebelajaran. Untuk itu pendidimharus melakukan evaluasi pemebelajaran.
Pemebelajaran bersifat interaktif dan komunikatif
Dalam proses pemebelajaran, pendidik hendaknya dapat menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan terjadinya kegiatan belajar peserta didik.
Proses pembelajaran yang dimaksud agar pendidik dapat mencapai tujuan pembelajaran dan peseta didik dapat menguasai kompetensi yang telah ditetapkan. Untuk mengetahui sejauh mana peserta didik mencapai tjuan pembelajaran atau menguasai kompetensi tertentu, maka pendidik perlu melakukan tidakan evaluasi.
Tujuan dan Fungsi Evaluasi
Tujuan dari evaluasi pemebelajaran itu sendiri adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi sistembelajaran secara luas serta mendapatkan data pembuktian sejauh mana peserta didik dapat mencapai tujuan kurikuler.
Menurut Sudjana (2017:4) tujuan evaluasi dalam pembelajaran adalah sebgai berikut:
Mendeskripsikan kecakapan belajar peserta didik sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya.
Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, yakni seberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku para siswa kea rah tujuan pendidikan yang diharapkan.
Menetukan tindak lanjut hasil penilaian yakni, melakaukan perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta strategi pelaksanaanya.
Memeberikan pertanggung jawban dari pihak sekolah kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Selain evaluasi pemebelajaran memiliki tujuan tertentu, pentingnya evaluasi pemebelajaran dapat dilihat dari fungsi atau kegunaan yang dimiliki. Fungsi utama dari evaluasi pemebelajaran adalah untuk mengetahui sejauh mana kemajuan dan perkembangan pesrta didik setelah melaksanakan proses pemebelajaran denganjangka waktu yang telah ditentukan. Sehingga evaluasi pemebelajaran dapat difungsikan dalam perbaikan cara belajar peserta didik.
Secara rinci menurut Febriana (2019:11), fungsi evaluasi dalam pembelajaran dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Untuk mengetahui seberapa maju dan berkembangnya peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran
Untuk keperluan Bimbingan dan Konseling (BK)
Untuk mengetahui berbagai keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah
Pinsip, Jenis, dan Syarat Evaluasi Pembelajaran
Prinsip-prinsip evaluasi pemebelajaran
Secara teoritis untuk memeperoleh hasil evaluasi yang lebih baik, menuerut Arifin (2012:29-30), perlu memperhatikan prinsip-prinsip umum evaluasi sebagai berikut ini.
Kontinuitas
Evaluasi tidak boleh dilakukan secara insidental karen pemebelajaran adalah suatu proses yang kontinu. Oleh karena itu hasil evaluasi dilakukan secara kontinu.
Komprehensif
Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek, mengambil seluruh objek sebagai bahan evaluasi. Misalnya jika objek evaluasi adalah peserta didik seluruh aspek kepribadian peseta didik harus dievaluasi, baik menyangkut kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
Adil dan Objektif
Dalam melakukan evaluasi harus berlaku adilntanpa pilih kasih dan dilakukan dengan cara semua pesrta didik harus diperlakukan sama, bertindak secara objektif, atau apadanya sesuai dengan kemampuan pesrta didik; perasaan, keinginan, dan prasangka, yang bersifat negative harus dijauhkan. Evaluasi didasarkan atas kenyataan (data dan fakta) yang sebenarnya, bukan hasil manipulasi atau rekayasa.
Kooperatif
Dalam kegiatan evaluasi hendaknya bekerjasama dengan semua pihak seperti orang tua peserta didik, sesame guru, kepala sekolah, dan pserta didik.
Praktis
Mengandung arti mudah digunakan bagi yang menyususn alat evaluasi ataupun orang lain yang akan menggunakan alat tersebut. Selain itu harus memerhatikan Bahasa dan petunjuk mengerjakan soal.
Jenis-Jenis Evaluasi Pembelajaran
Menurut Ratnawulan & Rusdiana (2017:40-42) menyatakan bahwa jenis–jenis evaluasi pembelajaran sebagai berikut;
Jenis evaluasi berdasarkan tujuan, dibedakan atas tujuh jenis evaluasi
Pre-test dan Post-test
Kegiatan pre-test dilakukan sebelum penyajian materi baru. Tujuannya untuk mengidentifikasi taraf pengetahuan siswa mengenai bahan yang akan disajikan. Sedangkan post-test adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan setelah selesai penyajian materi. Tujuannya untuk mengetahui taraf pengetahuan peserta didik setelah materi disajikan.
Evaluasi diagnostic
Evaluasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi atau menelaah kelemahan serta cara belajar peserta didik.
Evaluasi selektif
Evaluasi selektif adalah evaluasi yang digunakan untuk memilih siswa yang paling tepat atau sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
Evaluasi penempatan
Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan peserta didik dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.
Evaluasi formatif
Evaluasi jenis ini dapat dipandang sebagai “ulangan” yang dilakukan pada setiap akhir materi.
Evaluasi sumatif
Ragam penilaian sumatif dapat dianggap sebagai “ulangan umum” yang dilakukan untuk mengukur kinerja akademisi atau prestasi belajar pesrta didik pada akhir periode pelaksanaan program pengajaran, atau disebut juga dengan evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan belajar peserta didik
Ujian Nasional (UN)
Jenis evaluasi berdasarkan sasaran
Evaluasi Konteks
Evaluasi ini bertujuan untuk mengukur konteks program, baik mengenai rasional tujuan, latar belakang, maupun kebutuhan yang muncul dalam perencanaan.
Evaluasi Input
Evaluasi ini diarakan untuk menegtahui input, baik sumber daya maupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
Evaluasi proses
Evaluasi ini ditujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai kelancaran proses, kesesuaina dengan rencana, factor pendukung maupun factor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan
Evaluasi Hasil atau Produk
Evaluasi ini diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.
Evaluasi outcome atau lulusan
Evaluasi ini diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut yaitu, evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.
Jenis Evaluasi Berdasarkan Lingkup Kegiatan
Evaluasi Program Pemebelajaran
Evaluasi yang mencakup tujuan pemebelajaran, isis program pembelajaran, strategi belajar mengajar, dan aspek program pemebelajaran yang lain.
Evaluasi Proses Pembelajaran
Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara proses pemebelajaran dengan garis-garis besar program pemebelajaran yang ditetapkan kemampuan guru dalam melaksanakan proses pemebelajaran , dan kemampuan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran.
Evaluasi Hasil Pembelajaran
Evaluasi hasil belajara mencakup tingkat penguasaan peserta didik terhadap tujuan pemebelajaran yang ditetapkan baik umum maupun khusus, ditinjau dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik.
Syarat Alat Evaluasi Pembelajaran
Syarat Penyusunan Alat Evaluasi
Langkah pertama yang perlu ditempuh guru dalam menilai prestasi belajar siswa
adalah menyusun alat evaluasi(test instrument) yang sesuai dengan kebutuhan, dalam
artian tidak menyimpang dari indikator dan jenis prestasi yang diharapkan.
Persyaratan pokok penyusunan alat evaluasi yang baik dalam perspektif psikologi
belajar (The Psychology of learning) meliputi dua macam, yakni: (1). Reliabilitas; (2).
Validitas (Cross, 1974; Barlow, 1985; Butler, 1990).
Syarat dalam Pelaksanaan Kegiatan Evaluasi
Sedangkan syarat-syarat umum yang harus dipenuhi dalam mengadakan kegiatan
evaluasi dalam proses pendidikan menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 194-198), sebagai berikut:
Kesahihan
Kesahihan menggantikan kata validitas (validity) yang dapat diartikan sebagai
ketepatan evaluasi mengevaluasi apa yang seharusnya di evaluasi.
Keterandalan
Keterandalan evaluasi berhubungan dengan masalah kepercayaan, yakni tingkat
kepercayaan bahwa suatu instrument evaluasi mampu memberikan hasil yang tepat.
Kepraktisan
Kepraktisan evaluasi dapat diartikan sebagai kemudahan-kemudahan yang ada
pada instrument evaluasi baik dalam mempersiapkan, menggunakan, menginterpretasi/
memperoleh hasil, maupun kemudahan dalam menyimpanya.
Manfaat Evaluasi Pembelajaran
Manfaat yang diperoleh dari evaluasi pembelajaran adalah sebagai berikut:
Memeperoleh keputusan berkenaan dengan pelaksanaan dan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh guru.
Membeuat keputusan berkenaan dengan pelaksanaan dan hasil pemebelajaran.
Meningkatkan kualitas proses dan hasil pemebelajaran dalam rangka upaya meningkatkan kualitas.
Sedangkan meneurut Ratnawulan & Rudiana (2014:42-43) manfaat evalauasi pemebelajaran yang akan diperoleh dari kegiatan evaluasi penialaian pembelejaran sebagai berikut:
Manfaat Penilaian Bagi Guru
Terdapat beberapa manfaat yang akan diperoleh bagi guru dari hasil evaluasi penilain pembelajaran, antara lain:
Dengan melaksanakan penilaian, guru akan memperoleh data tentang kemajuan belajar siswa.
Guru akan mengetahui apakah materi yang diajarkannya sudah sesuai atau tidak dengan kemampuan siswa, sehingga dapat dijadikan pertimbangan untuk menentukan materi pelajaran selanjutnya.
Dengan melaksanakan penilaian guru akan dapat mengetahi apakah metode mengajar yang digunakannya sudah sesuai atau tidak.
Hasil penilaian dapat dimanfaatkan guru untuk merlaporkan kemajuan belajar siswa kepada orang tua/wali siswa
Manfaat Penilaian Bagi Siswa
Setelah siswa mengikuti evaluasi dan penilaian hasil belajar, paling tidak siswa akan memperoleh manfaat, antara lain:
Hasil penilaian dapat menjadi pendorong siswa agar belajar lebih giat.
Hasil penilaian dapat dimanfaatkan siswa untuk mengetahui kemajuan belajarnya.
Hasil penilaian merupakan data tentang apakah cara belajar yang dilaksanakannya sudah tepat atau belum.
Manfaat Penilaian Bagi Sekolah
Dari hasil evaluasi dan penilaian belajar, paling tidak sekolah akan memperoleh manfaat, antara lain:
Hasil penilaian dapat dimanfaatkan sekolah untuk mengetahui apakah kondisi belajarmengajar yang dilaksanakan sekolah sudah sesuai dengan harapan atau belum.
Hasil penilaian merupakah data yang dapat dimanfaatkan sekolah untuk merencanakan pengembangan sekolah pada masa yang akan datang.
Hasil penilaian merupakan bahan untuk menetapkan kebijakan dalam upaya meningkatkan kualitas sekolah.
Daftar Rujukan
Arifin , Zainal. 2016. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Arikunto, Suharsimi. 2016. Dasar-dasar Evaluasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Asrul, Rusydi Ananda, & Rosnita. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Medan: Cipta Pustaka
Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Febriana, Rina. 2019. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Ratnawulan,E & Rusdiana. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: CV Pustaka Setia
Sudjana, Nana. 2017. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar