Kamis, 22 September 2022

KE 6 SENI RUPA DAN KERAJIANAN TANGAN "MEMBENTUK MODEL PATUNG PADA ANAK USIA DINI"

 Membentuk Model Patung Pada Anak Usia Dini


        Berkreasi seni rupa bagi anak TK selain berupa kegiatan menggambar, melukis, mencetak, mosaik, montase, kolase, melipat, menggunting, menganyam juga dapat diberi pengenalan kreativitas membentuk (mematung). Kegiatan membentuk dilakukan dengan cara mengubah suatu bahan antara lain berupa adonan, balok, plastisin menjadi suatu bentuk atau model mainan, patung  yang wujudnya tiga dimensi atau relief timbul. Melalui kegiatan membentuk ini diharapkan dapat mengembangkan kompetensi rasa, seni, ketelatenan, kecekatan, kreativitas anak TK secara bebas sejalan dengan perkembangan seninya.

        Pada materi ini berisikan dasar-dasar pengertian membentuk, macam-macam teknik membentuk, bahan dan peralatan membentuk, langkah-langkah kerja membentuk sederhana yang sekiranya relevan untuk dipraktikkan dalam pembelajaran seni rupa TK.

Adapun tujuannya adalah agar dapat: 

  1. Memahami pengertian membentuk.

  2. Membedakan karakteristik bahan dan peralatan membentuk

  3. Menjelaskan langkah-langkah kerja membentuk teknik membutsir dan memahat

  4. Mempraktekkan membuat mainan, model patung dengan teknik membutsir dan teknik memahat.


  1. Pengertian membentuk

           Membentuk adalah proses kerja seni rupa dengan maksud untuk menghasilkan karya tiga dimensi (Trimatra) yang memiliki volume dan ruang, dalam tatanan unsur rupa yang indah dan artistik. Membentuk merupakan kegiatan seni sebagai perwujudan suatu ide, gagasan dari bentuk yang sudah ada atau kreasi ciptaan baru (murni). Secara umum membentuk adalah kegiatan membuat karya seni rupa tiga dimensi yang hasilnya berupa patung atau barang pakai seperti asbak, periuk, Kendi, dan sebagainya.  ( Udanarto, 1989). Sedangkan secara khusus membentuk berkaitan dengan kegiatan membuat karya seni tiga dimensi yaitu yang berbentuk seni patung(sculpture), seni pahat dan termasuk juga seni relief.

        Membentuk atau mematung dapat dilakukan melalui berbagai cara misalnya dengan membutsir, memahat atau mengukir, mencetak atau menuang, dan lainnya. Cara mematung tersebut berkaitan dengan jenis dan karakteristik bahan yang digunakan baik itu bahan alam atau bahan buatan. Sedangkan dalam perwujudan, karya patung bisa berupa objek manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, benda alam atau abstrak, baik yang mengarah pada figuratif atau non figuratif sesuai dengan kreasi senimannya. Melalui perwujudan karya seni patung juga dapat dibedakan beberapa aliran gaya di antaranya adalah gaya naturalisme, realisme, ekspresionisme, surealisme,kubisme, konstruktivisme, abstrak dan lainnya. Dalam hal ini menunjukkan bahwa setiap seniman atsu pematung akan memiliki karakteristik yang dapat menampakkan adanya suatu gaya atau aliran tertentu. Misalnya pematung Edy Sunarso dengan gaya naturalisme, pematung Nyoman Cokot dengan gaya Cokotisme ( gaya pahatan kayu sesuai dengan bentuk atau keadaan bahannya)


  1. Tujuan membentuk

  1. Sebagai benda hias

        Keberadaannya dimasukkan untuk memenuhi kebutuhan jiwa, perasaan berkaitan dengan upaya dalam mendapatkan rasa keindahan (estetis), kesenangan (hiburan), kenikmatan untuk menghias melalui tampilan karya seni patung. Dalam hal ini diciptakannya aneka bentuk karya seni patung tersebut dimasukkan untuk mengungkapkan atau penyuguhkan nilai-nilai estetis artistik yang diharapkan dapat memberikan kepuasan, persona, sentuhan rasa Indah, rasa seni bagi pengamatnya. Misalnya dengan penataan atau pemajagan bentuk-bentuk patung atau relief pada pertamanan kota, objek wisata, rumah tangga, gedung-gedung perkantoran dan lainnya. Itu semua merupakan perwujudan dari tujuan membentuk sebagai benda hiasan

  1. Sebagai media ritual

        Kegiatan ritual keagamaan yang menghadirkan bentuk patung antara lain dimasukkan untuk perwujudan nilai-nilai kepercayaan, kesucian, kebenaran dari agama yang dianutnya misalnya. Misalnya dalam kehidupan penganut agama Hindu keberadaan bentuk patung Budha di jadikan sebagain saranan atau pelengkap dalam budaya kegiatan upacara keagamaan yang dilakukannya dengan tujuan agar terwujud suasana khidmad dan mendapatkan keselamatan. Di samping itu keberadaan patung Budha, patung Dewa dalam bangun candi, atau pura juga merupakan contoh dari tujuan membentuk sebagai media ritual

  1. Sebagai media ekspresi

        Diciptakan suatu bentuk patung dan relief semata-mata dimaksudkan sebagai perwujudan ungkapan perasaan (ekspresi) dari penciptanya yang bersifat bebas, spontanitas, dan Individual. Sebagai perwujudan ekspresi karya membentuk dapat berupa visualisasi dari berbagai ungkapan perasaan, pengalaman, perwujudan dari hasil pengamatan baik yang indah maupun yang tidak indah. Sehingga dimungkinkan karya ekspresi tersebut bentu dan gayanya beragam dengan keunikan yang spesifik. Sebagai media ekspresi karya seni patung dapat menghasilkan bentuk-bentuk yang orisinil/asli sebagai karya ekpresi murni atau yang bersifat hasil karya penggubahan atau duplikasi dari bentuk yang sudah ada.

  1. Sebagai tanda peringatan atau monumen

      Tujuan ini dimaksudkan sebagai perwujudan untuk melestarikan, mengabadikan, mengenal peristiwa sejarah yang bernilai strategis dan simbolis bagi suatu bangsa dan daerah. Dibangunnya patung-patung kepahlawanan, monumen, tugu tugu,  prasasti, diorama, candi dan sebagainya merupakan wujud peranan dan tujuan membentuk sebagai tanda peringatan atau monumen. Hal yang demikian juga dimasukkan sebagai wujud untuk melestarikan nilai-nilai perjuangan kepahlawanan dan peradaban budaya bangsa. Contoh Tugu Pahlawan di Surabaya, Patung Pahlawan Revolusi di Lubang Buaya Jakarta, Tugu Monas di Jakarta, Monumen Jogja Kembali, dan sebagainya.

  1. Karakteristik bahan alat dan ukuran hasil membentuk

  1. Bahan membentuk

      Secara umum bahan yang digunakan untuk membentuk adalah semua jenis bahan alam dan buatan yang keadaannya utuh atau wunggul, pasta, lembaran, batangan, dan sebagainya. Sesuai karakteristik setiap jenis bahan membentuk tersebut dapat dikelompokkan (1) bahan yang memiliki sifat lentur atau lunak. Contohnya tanah liat, plastisin atau lilin mainan, adonan bubur kertas, adonan semen, adonan Serbuk gergaji, (2) bahan yang bersifat keras contohnya kayu, Batu padas, lilin,sabun batangan, balok es, (3) bahan yang sifatnya encer atau  cair contohnya cairan lilin cairan tanah liat, cairan logam, dan lainnya.  

       Bahan membentuk menurut asalnya dibedakan menjadi bahan alam, bahan buatan, bahan sisa atau limbah. Selain itu kita juga mengenal adanya bahan baku, bahan jadi, bahan setengah jadi bahan pembentu pelengkap dan lainnya

  1. Peralatan membentuk

Peralatan yang digunakan untuk membentuk haruslah disesuaikan dengan jenis bahan yang dipilih dan teknik pembuatannya. Membentuk dengan menggunakan jenis bahan yang sifatnya lunak selain bisa dikerjakan secara langsung dengan tangan juga diperlukan bantuan peralatan yaitu sudip atau alat butsir, alat pemutar seperti pembuatan keramik atau gerabah. 

 

Gambar 1.1 Peralatan Membutsir

Untuk membuatan dengan bahan yang sifatnya keras digunakanlah peralatan yaitu pahat atau tatah, palu, gergaji, kertas gosok, dan lainnya. Peralatan pahat jenisnya disesuaikan dengan tingkat kekerasan bahan yang digunakan. Misalnya pahat untuk kayu hanya digunakan untuk mengukir pada bahan jenis kayu. Sedangkan untuk memahat dengan menggunakan batu padas juga menggunakan jenis pahat yang khusus untuk batu.

Gambar 1.2 Peralatan Memahat

Membentuk dengan jenis bahan yang sifatnya encer atau cair digunakanlah peralatan alat mencetak atau acuan cor. Alat cetak dapat dibuat dari bahan gips dan karet.

Gambar 1.3 Contoh Alat Mencekat Teknik Cetak Cor

Selain itu membentuk yang dikerjakan dengan teknik konstruksi  atau menyusun dapat digunakan peralatn seperti alat pemotong, alat penyambung dan lainnya. 

  1. Karakteristik ukuran hasil membentuk

Berdasarkan besar kecilnya patung dapat dibedakan ke dalam ukuran status, kehidupan, heroik dan kolosal.

  1. Status, yaitu karya seni patung dibuat dalam ukuran yang sangat kecil, kurang dari 30 cm, atau dengan ukuran lebih kecil dari obyek aslinya. Misalnya patung untuk hiasan gantungan kunci, patung untuk hiasan didalam almari kaca, dsb.

  2. Kehidupan, yaitu patung yang dibuat dengan ketinggian atau besar kurang dari 2 meter atau ukurannya sama dengan obyek aslinnya.

  3. Heroik atau kepahlawanan yaitu patung yang mempunyai ukuran tinggi lebih dari 2 meter dengan ukuran yang lebih besar dari obyek aslinnya. Contohnya patung para pahlawan.

  4. Kolosal yaitu ukuran patung yang dibuat sangat besar, tingginya lebih dari 5meter. Contohnya patung Budha di Candi Mendut, patung Spink di Mesir , patung Liberty di Amerika, dan patung Angkatan Laut di Surabaya.

  1. Macam-macam teknik membentuk

  1. Membutsir

        Membutsir atau modelling adalah teknik membentuk atau mematung dengan menggunakan bahan yang sifatnya lentur atau lunak. Proses membutsir dilakkukan dengan cara membentuk secara langsung bahan yang dipilih atau digunakan dengan tangan atau memakai alat - alat bantu butsir (sudip). Dalam proses membutsir kedua tangan dapat menekan, memijit, menambahkan mengurangi bahan tersebut sampai dihasilkan model atau bentuk patung yang diinginkan. Berkarya seni membutsir cukup mudah dikerjakan, sehingga bisa dilakukan oleh anak - anak TK. 

        Membutsir untuk anak TK dapat menggunakan bahan yaitu plastisin. Tanak liat, dan adonan bubur kertas.

  1. Plastisin (malam butsir) adalah jenis bahan siap pakai yang memiliki sifat lentur dan dijual dalam bentuk balok -balok dalam kemasan plastik. Plastisin mudah dibentuk mainan atau patung dan tidak mengotori tangan atau tempat kerja serta dapat digunakan sewaktu - waktu sehingga sangat praktis sebagai media berkreasi seni rupa di TK.

  2. Tanah liat adalah bahan alam yang telah dijadikan adonan yang lentur atau liat dan siap untuk digunakan membutsir. Kelenturan dan kepadatan adonannya akan mempengaruhi hasil butsiran yaitu tidak mudah retak atau pecah pada saat proses pengeringan. Menyiapkan adonan tanah liat yang memiliki plastistas atau kelenturan yang baik harus dimulai dari pemilihan tanah yang tidak terlalu lunak dan tidak terlalu keras. Membutsir dengan adonan tanah liat dilakukan dengan menekan - nekan, memijit, meremas secara langsung dengan tangan sambil hasil butsiran dihaluskan sampai memperoleh model patung yang diinginkan.

  3. Adonan bubur kertas dibuat dari kerts bekas atau kertas koran yang dihancurkan kemudian dicampurkan dengan lem kanji sampai diperoleh adonan yang lentur. 

  1. Memahat

Memahat adalah teknik membentuk dengan menggunakan bahan yang sifatnya keras. Dalam proses penggarapannya digunakan alat -alat pahat atau tatah ukir dan kelengkapan memahat lainnya sesuai jenis bahan yang dipilih. Memahat sederhanan bisa menggunakan balok plastisin dengan alat pahat tumpul dari plastik. Misalnya untuk membuat model - model patung, relief, atau ukiran seperti pada kerajinan tangan, cindramata, aksesoris dan lainnya. Secara khusus memahat yang dimaksudkan disini adalah proses berkarya seni rupa 3 dimensi yang hasilnya berupa seni patung dan seni pahat.

Adapun bahan yang digunakan oleh pematung yaitu kayu, batu padas, lilin, balok es dan lain sebagainya. Namun untuk kegiatan memahat bagi anak TK bisa menggunakan bahan yang lebih mudah dipahat misalnya sabun batangan.

  1. Mengecor atau menuang

Menuang atau mengecor adalah teknik membentuk dengan menggunakan bahan yang sifatnya encer atau cair sehingga dalam proses pembuatannya harus menggunakan alat bantu cetakan sesuai model yang diingikan. Melalui teknik mengecor bisa dihasilkan karya patung atau relief dengan bentuk yang sama  dalam jumlah yang banyak.

Sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu harus dibuat “ model” yang biasanya dibuat dari tanah liat lalu dilanjutkan dengan pembuatan cetakannya pada model tersebut dari bahan gips. Bahan dan kelengkapanya mengecor yaitu : (a) tanah liat untuk pembuatan model, (b) gips untuk membuat cetakan, (c) bahan berbentuk adonan cair sebagai bahan mengecor, misalnya cairan lilin, (d) minyak pelumas (vaselin) untuk mengolesi permukaan cetakan sebelum digunakan untuk mengecor, (e) tempat atau wadah untuk menyiapakan cairan bahan mengecor, dan (f) bahan atau peralatan pelengkap lainya.  

  1. Menyusun atau konstruksi

 Menyusun atau konstruksi adalah teknik membentuk dengan menggunakan bahan berupa aneka bahan alam, bahan buatan, bahan limbah dan sebagainya. Contohnya bahan yang berbentuk balok, lembaran, bahan jadi, bahan setengah jadi, potongan - pontongan bahan limbah. Dari aneka jenis bahan tersebut dalam proses pembuatannya dilakukan dengan menyusun atau mengkontruksikannya atau memanipulasinya agar menjadi kreasi bentuk patung.

Patung kontruksi yang dibuat dri penggabungan bagian - bagian bahan dalam proses pembuatannya bisa di lem, diikat, dipaku, dilas, sesuai jenis bahan yang digunakan. Sebagai contoh untuk membuat patung dari bahan kertas dilakukan dengan cara mengelem. Patung kontruksi dari lembah kayu tersebuat saling dipaku dan di lem. Demikian juga untuk membuat patung kontruksi dari bahan limbah logam, maka pembutannya dengan dilas atau disoder.

Adapun kreativitas membentuk di TK yang dimaksudkan adalah kegiatan berlatih berkarya seni rupa tiga dimensi dengan menerapkan cara - cara membentuk sederhana sesuai tingkat kemampuan anak. Kreativitas membentuk tersebut antara lain membutsir model mainan dari plastisin, membentuk relief sederhana dari plastisin, membutsir model mainan dari tanah liat, dan menyusun kontruksi dari bahan kertas.

Berikut ini diberikan contoh cara berkreasi membentuk yang sekirannya dapat diterapkan dalam pembelajaran seni rupa di TK

  1. Membentuk model mainan dari bahan plastisin

  1. Bahan dan peralatan

  1. Bahan: plastisin (satu balok atau bungkus satu warna)

  2. Peralatan : sudip, Kalau tidak ada bisa menggunakan lidi atau alat lainnya.

  3. Kelengkapan lain: karton untuk alas meletakkan hasil membentuk.

  1. Langkah kerja

  1. Plastisin dibentuk model mainan secara langsung dengan tangan. Misalnya bentu buah apel, belimbing, jambu, pisang, manggis, anggur, dan lainnya. 

  2. Hasil yang telah dibentuk selanjutnya dirapikan dihaluskan dan dihias dengan menggunakan alat bantu yang sudah disiapkan.

  3. Setelah selesai hasil membentuk model mainan diletakkan di atas dasar karton.

  1. Hasil membentuk dengan bahan plastisin

  1. Model Mainan Buah - buah

  1. Model Mainan Alat - Alat Rumah Tangga

  1. Petunjuk mengajarkan membentuk mainan dari bahan plastisin

  1. Sekolah atau guru menyiapkan bahan plastisin. Untuk lingkungan Desa bila plastisin sukar diperoleh bisa digunakan bahan alam atau tanah liat

  2. Guru diharapkan pemandu langkah kerja membentuk mainan dengan menggunakan peraga yang ukurannya lebih besar. Selain itu lengkapi perakaran tersebut dengan gambar langkah-langkah membentuk mainan model buah-buahan atau model peralatan alat rumah tangga yang ditempelkan di papan tulis dan contoh hasil membentuk mainan yang sudah jadi.

  3. Guru diharapkan juga mengingatkan pada anak agar dalam bekerja dilakukan dengan tertib dan setelah selesai bisa merapikan tempat belajarnya

  4. Setiap tahapan membentuk mainan yang sudah dibuat oleh siswa hendaknya diberikan penguatan oleh guru!: misalnya merapikan haluskan dan sebagainya

  1. Membentuk model relief dari bahan plastisin

  1. Bahan dan peralatan 

  1. Bahan: Plastisin (satu balok atau bungkus satu warna)

  2. Peralatan: sudip Kalau tidak ada bisa menggunakan Lidi atau alat lainnya.

  3. Kelengkapan lain: karton untuk alas meletakkan hasil membentuk 15 x 15 cm atau sesuai keinginan

  1. Langkah kerja 

  1. Plastisin dibentuk di bidang dasar dengan ketebalan 1 cm 

  2. Bidang dasar yang telah dibentuk dari plastisin tersebut selanjutnya ditoreh atau digores dengan menggunakan lidi atau alat yang ujungnya agar runcing. Misalnya goresan membentuk angka, huruf, gambar orang, rumah, buah, dan sebagainya

  1. Hasil membentuk relief dengan bahan plastisin 

  1. Petunjuk mengajarkan membentuk relief dari bahan plastisin

  1. Sekolah atau guru menyiapkan bahan plastisin yang sudah berbentuk dasaran untuk membentuk relief. Bisa digunakan bahan alami atau tanah liat.

  2. Guru diharapkan pemandu langka kerja membentuk relief dengan menggunakan peraga yang ukurannya lebih besar. Selain itu lengkapi peragaan tersebut dengan gambar langkah-langkah membentuk relief yang ditempelkan di papan tulis dan contoh hasil membentuk relief yang sudah jadi.

  3. Guru diharapkan juga mengingatkan pada anak agar dalam bekerja dilakukan dengan tertib dan setelah selesai bisa merapikan tempat belajarnya. 

  4. Setiap tahapan membentuk relief yang sudah dibuat oleh siswa hendaknya diberikan penguatan oleh guru: misalnya rapikan, haluskan, dan sebagainya.

  1. Membentuk model patung binatang dari bahan plastisin

  1. Bahan dan peralatan

  1. Bahan: plastisin (satu balok atau bungkus satu warna) 

  2. Peralatan: sudip Kalau tidak ada bisa menggunakan lidi atau alat lainnya. 

  3. Kelengkapan lain karton untuk alas meletakkan hasil membentuk.

  1. Langkah kerja

  1. Plastisin dibentuk model mainan secara langsung dengan tangan. Misalnya bentuk anak ayam, angsa, ikan, ular, kucing, siput, dan lainnya

  2. Hasil yang telah dibentuk selanjutnya dirapikan, dihaluskan dan dihiasi dengan menggunakan alat bantu yang sudah disiapkan.

  3. Setelah selesai hasil membentuk model mainan diletakkan di atas dasar karton.

  1. Hasil membentuk patung binatang dengan bahan plastisin

  1. Petunjuk mengajarkan membentuk mainan dari bahan plastisin

  1. Sekolah atau guru menyiapkan bahan plastisin. Bisa digunakan bahan alam atau tanah liat 

  2. Guru diharapkan memandu langkah kerja membentuk patung dengan menggunakan peraga yang ukurannya lebih besar. Selain itu lengkapi peragaan tersebut dengan gambar langkah-langkah membentuk patung yang ditempelkan di papan tulis dan contoh hasil membentuk patung yang sudah jadi.

  3. Guru diharapkan juga mengingatkan pada anak agar dalam bekerja dilakukan dengan tertib dan setelah selesai bisa merapikan tempat belajarnya.

  4. setiap tahapan membentuk patung yang sudah dibuat oleh siswa hendaknya diberikan penguatan oleh guru: misalnya rapikan, haluskan, dan sebagainya

  1. Membentuk dari bahan kertas

  1. Bahan dan peralatan

  1. Bahan: kertas koran, kertas buram, kertas HVS dan sejenisnya

  2. Peralatan lem kertas lem UHU

  3. Kelengkapan lain : karton untuk meletakkan hasil membentuk

  1. Langkah kerja

  1. Kertas yang dipilih dibentuk dengan cara digulung secara langsung dengan tangan dan di lem agar gulungan tidak lepas. Misalnya untuk patung binatang berkaki empat, maka dibuat tiga golongan kertas, yaitu satu golongan untuk badan - leher - kepala dan dua golongan untuk kaki depan dan belakang 

  2. Hasil gulungan untuk kaki direkatkan pada gulungan untuk badan dan selanjutnya dirapikan agar hasilnya lebih baik

  3. Setelah selesai hasil membentuk diletakkan dan di lem diatas dasaran karton.

  1. petunjuk mengajarkan membentuk mainan dari bahan kertas

  1. Sekolah atau guru menyiapkan bahan kertas koran, kertas majalah atau kertas bekas, bisa juga menggunakan kertas lipat atau kertas HVS 

  2. Guru diharapkan memandu langkah kerja membentuk patung dengan menggunakan peraga penggulung kertas yang ukurannya lebih besar. Selain itu lengkapi peragaan tersebut dengan gambar langkah-langkah membentuk patung binatang yang ditampilkan di papan tulis dan contoh hasil membentuk patung kertas yang sudah jadi

  3. Guru diharapkan juga mengingatkan pada anak agar dalam bekerja dilakukan dengan tertib dan setelah selesai bisa merapikan tempat belajarnya. 

  4. Setiap tahapan membentuk patung yang sudah dibuat oleh siswa hendaknya diberikan penguatan oleh guru misalkan rapikan, haluskan, dan sebagainya.

  1. Membentuk bebas dari tanah liat

  1. Bahan dan peralatan

  1. Bahan: adonan tanah liat (warna putih atau hitam) 

  2. Peralatan: sudip Kalau tidak ada bisa menggunakan lidi atau alat lainnya

  3. Kelengkapan lain: karton atau plastik untuk alas meletakkan hasil

  1. Langkah kerja 

  1. Tanah liat dibentuk dengan cara ditekan-tekan, dipijat-pijat atau diremas-remas secara langsung dengan kedua tangan hingga dihasilkan bentuk suatu patung. Misalnya patung angsa, patung anak ayam, dan lainnya 

  2. Setelah dihasilkan bentuk patung selanjutnya perlu dihaluskan atau dihias agar kesannya lebih baik.

  3. Selanjutnya patung dikerjakan dengan cara diletakkan di tempat terbuka dan jangan langsung dijemur di panas matahari agar tidak retak atau pecah.

  1. Hasil membentuk patung binatang dengan bahan tanah liat 


 


  1. Petunjuk mengerjakan membentuk mainan dari bahan tanah liat

  1. Sekolah atau guru menyiapkan bahan tanah liat yang berupa balok-balok atau bulatan agak besar yang dibagikan kepada setiap anak.

  2. Guru diharapkan memandu langkah kerja membentuk patung dengan menggunakan peraga yang ukurannya lebih besar. Selain itu lengkapi peragaan tersebut dengan gambar langkah-langkah membentuk patung binatang yang ditempelkan di papan tulis dan contoh hasil membentuk patung tanah liat yang sudah jadi.

  3. Guru diharapkan juga mengingatkan pada anak agar dalam bekerja dilakukan dengan tertib dan setelah selesai bisa merapikan tempat belajarnya.

  4. Setiap tahapan membentuk patung yang sudah dibuat oleh siswa hendaknya diberikan penguatan oleh guru: misalnya rapikan, haluskan, dan sebagainya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar